Kamis, 25 Agustus 2016

psikologi industri dan organisasi

Pengantar
Sebelum perang dunai ke II, psikologi sebagai ilmu sudah dikembangkan di Indonesia. Pada tahun 1953, dengan didirikannya Lembaga Pendidikan Asisten Psikologi, psikologi bukan saja merupakan ilmu yang diterapkan di bidang pendidikan, tetapi mulai menjadi ilmu yang dikembangkan di Indonesia dan di terapkan di berbagai bidanh.
Perkembangan psikologi di Indonesia khususnya Psikologi industri dan organisasi sangat terpengaruhi oleh perkembangan psikologi di negara-negara barat. Banyak buku dan majalah psikologi di Negara barat menjadi buku acuan dalam perkembangan psikologi di Indonesia.

Psikologi Sebagi Ilmu
Pendirian labotarium psikologi pertama pada tahun 1875 di Leipzig, jerman, oleh Wilhellm Wundt, merupakan titik awal dari perkembangan psikologi sebagai ilmu. Banyak eksperimen-eksperimen yang dilakukan  dalam laboratorium tersebut. Ilmu berusaha menjelaskan tentang kejadian-kejadian yang terjadi di alam. Kajian dari bermacam-macam gejala psikis dari manusia dengan menggunakan berbagai rancangan eksperimen merupakan kegiatan utama dari psikologi eksperimen. Berbagai macam temuan ini lah yang banyak menjadi dasar terbentuknya teori-teori psikologi.
Frederick Winslow Taylor berusaha mencari cara-cara yang paling efisien untuk melakukan suatu pekerjaan, dan menciptakan berbagai macam alat mekanik yang disesuaikan dengan struktur faal badan dan anggota badan kita. Baru pada PD II sewaktu mesin-mesin yang dibuat dan peralatan kerja makin menjadi majemuk dan canggih, para psikolog memainkan peranan yang penting dalam merancang berbagai macam mesin dan peralatan. Tahun 1924 dimulai suatu seri penelitian di Hawthorne, Illinois, di pabrik Western, Electric Company. Penelitian ini mulai mempelajari akibat dari aspek-aspek dari lingkungan kerja yang mempengaruhi efisiensi pekerja. Hasil dari kajian Hawthorne ditemukan bahwa kondisi sosial dan psikologik dari lingkungan kerja secara potensial mempunyai arti yang lebih penting dari pada kondisi-kondisi kerja fisik.
Pada tahun 1960-an psikologi di bidang penjualan berkembang dengan pesat serta perilaku manusia juga diteliti. Industri mulai berusaha untuk mengambil perhatian konsumen dengan menggunakan berbagai macam media massa seperti media cetak, media pendengaran, serta media penglihatan dan pendengaran. Akhirnya pada waktu bersamaan para sarjana psikologi sebagai kelanjutan mendalami hubungan antarmanusia dalam industri mulai mempelajari organisasi sebagai suatu kesatuan.

Psikologi Diferensial
William Stern merupakan seseorang yang memberikan dasar yang kuat pada psikologi diferensial. Melalui bukunya, psikologi khusus ini berkembang dan terkenal menjadi psikometri, yaitu cabang ilmu psikologi yang mempelajari dan mengukus gejala-gejala psikis yang khas dari seseorang. Cabang psikologi ini menekankan pada keunikan seseorang, menekankan adanya perbedaan antarmanusia.
Pada PD I para sarjana psikologi di Amerika Serikat mendapat tugas untuk mengembangkan tes inteligensi yang di gunakan untuk menyeleksi anggota tentaranya. Setelah PD I ini psikometri berkembang dengan sangat pesat. Tes-tes psikologik mulai digunakan dalam seleksi tenaga kerja oleh perusahaan. Selain tes inteligensi dan tes kemampuan dikembangkan juga tes kepribadian.

Psikologi Industri dan Organisasi di Indonesia
Pengambangan Psikologi industri dan organisasi dipelopori oleh Bagian Psikologi Industri dan Organisasi dari 2 fakultas psikologi yaitu Fakultas PSikologi Universitas Padjajaran dan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Perkembangan Psikologi industri dan organisasi tidak berlangsung tanpa masalah, Psikologi industri dan organisasi yang telah maju di Negara barat memberikan bahan pengetahuan yang sangat banyak kepada Indonesia. Di satu pihak Indonesia beruntung karena tidak perlu lagi bersusah payah untuk mendapatkan temuan-temuan guna menunjang berkembangnya teori, karena ada teori, aturan dan prinsip psikologi yang berlaku secara universal. Di lain pihak Indonesia harus tetap cermat dalam mengenali teori, aturan dan prinsip psikologi mana yang lebih ditentukan oleh masayarakat.
Secara umum dapat dikatakan bahwa kemungkinan-kemungkinan untuk mengembangkan psikologi dan industri di Indonesia sebagai ilmu telah dikenal dan dipahami, tetapi pelaksanaanya belum dapat dilakukan, sepenuhnya. Psikologi industri dan organisasi dewasa ini masih merupakan ilmu terapan dengan kegiatan utamanya pada pelaksanaan pemeriksaan psikologis dengan tujuan seleksi dan penempatan, penyuluhan dan bimbingan kejuruan dan pengembangan karier.

Pengertian Psikologi Industri dan Organisasi
Dewasa ini perilaku manusia dalam kaitanya dengan kegiatan industri dan organisasi dipelajari guna pengembangan teori, aturan dan prinsip psikologi baru yang berlaku umum dalam lingkup industri dan organisasi. Di samping itu, alat-alat untuk mengukur perbedaan antar manusia juga masih tetap dikembangkan guna meningkatkan kecermatan dalam melaksanakan pemeriksaan psikologis dengan tujuan seleksi, penempatan, pengenalan diri, penyuluhan kejuruan, pengembangan karier.
Sampai pada perang dunia ke 2 psikologi industri dan organisasi merupakan cabang psikologi yang merupakan ilmu psikologi, tetapi setelah perang dunia ke2 psikologi industri dan organisasi mulai menjadi ilmu sendiri. Psikologi industri dan organisasi merupakan satu keseluruhan pengetahuan yang berisi fakta, aturan dan prinsip-prinsip tentang perilaku manusia pada pekerjaan. Perlu ditambahkan bahwa persepsi dan sikap terhadap penerapan psikologi industri dan organisasi menentukan arti dan manfaatnya bagi yang bersangkutan.
Psikologi industri organisasi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia:
1.       Dalam perannya sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen
2.       Baik secara perorangan maupun secara kelompok, dengan maksud agar temuannya dapat diterapkan dalam industri dan organisasi untuk kepentingan dan kemanfaatan manusianya dari organisasinya.

Psikologi Industri Organisasi Adalah Ilmu
Psikologi industri dan organisasi di Indonesia belum jauh berkembang. Di Indonesia masih menerapkan temuan-temuan dari psikologi pada umumnya, psikologi industri dan organisasi pada khusunya, ke dalam industri dan organisasi.
Psikologi Industri dan Organisasi Mempelajari Perilaku Manusia
Yang dimaksud adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh manusia, baik yang langsung dapat diamati. Selain itu melalui hasil observasi dari perilaku yang tebuka kita juga dapat mengetahui perilaku-perilaku yang tertutup.
Perilaku Manusia Dipelajari dalam Perannya Sebagai Tenaga Kerja dan Sebagai Konsumen
Manusia dipelajari dalam interaksinya dengan pekerjaanya, dengan lingkungan kerja fisiknya, dengan lingkungan sosialnya di pekerjaan. Jika sebagai tenaga kerja manusia menjadi anggota organisasi industrinya, maka sebagai konsumen manusia menjadi pengguna dari produk atau jasa dari organisasi perusahaan.
Perilaku Manusia Dipelajari Secara Perorangan dan Secara Kelompok
Dalam hal ini dipelajari sejauh mana dampak satu kelompok atau unit kerja terhadap perilaku seseorang tenaga kerja dan sebaliknya. Juga dipelajari sejauh mana struktur, pola dan jenis organisasi mempunyai pengaruh terhadap para tenaga kerjanya, terhadap sekolompok tenaga kerja dan terhadap seseorang tenaga kerja.

Wawasan Psikologi Industri dan Organisasi
Objek yang dipelajari oleh psikologi industri dan organisasi adalah perilaku manusia sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen dalam interaksinya dengan organisasinya. Dengan kata lain perilaku manusia dipelajari dalam kaitan:
a.       Fungsi batas sistem
b.       Proses produksi dalam sistem
Dalam kaitan fungsi batas sistem, perilaku manusia yang dikaji secara perorangan atau secara kelompok, adalah sebagai:
a.       Pelamar/calon tenaga kerja
b.       Tenaga kerja yang terlibat dalam proses pengadaan dan seleksi tenaga kerja
c.        Tenaga kerja yang terlibat dalam proses pengendalian mutu, pemasaran dan penjualan
d.       Konsumen, perorangan maupun perusahaan
Dalam kaitan dengan proses produksi dalam sistem, perilaku manusia dikaji, secara perorangan atau secara kelompok, sebagai:
a.       Tenaga kerja pelaksana yang dikelola
b.       Tenaga kerja pengelola

Kaitan psikologi industri dan organisasi dengan ilmu-ilmu lain:
a.       Kaitan dengan perilaku keorganisasian
          Sebagai tenaga kerja perilakunya di pelajari untuk dapat menemukenali kepribadianya, kecakapan-kecakapanya, keterampilan-keterampilanya, sikapnya dan ciri-ciri kepribadianya lainnya:
1.       Dengan tujuan-tujuan khusus, untuk seleksi dan penempatan, untuk pelatihan dan pengembangan
2.       Dalam interaksinya dengan lingkungan fisiknya
3.       Dalam interaksinya dengan lingkungan sosialnya
Perilaku keorganisasian lebih berfokus pada bagian ke 3. Dapat disimpulkan bahwa sumbangan yang diberikan psikologi dan psikologi sosial kepada PO adalah sekitar 50%

b.      Kaitanya dengan Manajemen Sumber Daya Manusia
          Banyak yang sangat sulit membedakan psikologi industri organisasi dengan MSDM. Pada MSDM dibantu dengan psikolog yang membantu memastikan bahwa seleksi menghasilkan tenaga kerja yang memiliki kecakapan, keterampilan, sikap dan ciri-ciri kepribadian lain yang diperlukan oleh pekerjaannya. MSDM memanajemeni manusia sebagai tenaga kerja, dimana prinsip efisiensi dan efektivitas perlu di perhatikan. Pada psikologi industri dan organisasi manusia sebagai tenaga kerja lebih dipusatkan pada ciri yang dipersyaratkan untuk pekerjaan tertentu. Pada psikologi industri organisasi perilaku tenaga kerja dipelajari untuk dapat menemukenali kepribadianya dalam rangka:
a.       Proses seleksi dan penempatan, proses pelataihan dan pengembangan
b.       Interaksi tenaga kerja dengan lingkungan fisik dan sosial.